(Freelance) Hari-Hari Bersama Leeteuk Part 2
Title : Hari – hari Bersama Leeteuk “Part 2″
Sub-Title : U Still My Enemy
Author : kimmyelf
Main cast : Leeteuk & Kim Taeyeon
Rating : T
Genre : Romance, School life, Friendship.
Cerita sebelumnya ~
“Tapi
Mrs Han..aku dan Leeteuk.. kami… kami tak bisa akur jika
bersama..bagaimana kami bisa belajar dengan tenang.” tandasku lagi. Aku
benar – benar tak ingin satu kelompok dengan dia.
“Oleh karena itu..kalian juga harus bisa belajar bersahabat.. Bagaimana pendapatmu Leeteuk??” Mrs Han bertanya ke pada Leeteuk.
“Ah
aku sangat senang sekali bisa bekerja sama dengan Taeyeon.. ini akan
menjadi pengalaman yang luar biasa.. dan aku memang berharap bisa satu
kelompok dengannya”
Aku
menoleh ke arahnya. Benar-benar tak percaya dia akan berkata seperti
itu.Di nada bicaranya tak sedikitpun tanda penolakan darinya. Dan
sekarang dia tersenyum licik ke arahku. Dasar..pasti ada sesuatu di
balik ini. Tidaaakkkk……!!!!!
(PART 2)
TAEYEON P.O.V
Aku
berjalan di koridor kelas melewati beberapa loker siswa dan berjalan ke
arah lapangan. Hari ini matahari benar – benar sedang semangatnya
bersinar. Hahh…musim panas yang benar – benar panas. Kuletakkan bukuku
yang ku bawa di atas kepalaku agar mukaku tidak tersengat matahari.
Lapangan utama yang berada di depan sekolah ini benar – benar ramai
dengan para murid yang berlalu lalang.
“Taeyeon …!!”
Tiba-tiba
terdengar seseorang memanggilku dari belakang. Suara itu adalah suara
laki-laki. Aku menoleh sedikit ke arah belakang dan ternyata suara itu
adalah suara Leeteuk.
Aku berpura – pura tak mendengar panggilannya. Ku percepat langkah kaki ku. Berharap sangat dia tak mendekatiku.
“Taeyeon..tunggu..!!” Suara Leeteuk terdengar mendekat.
Aku tidak mau..aku tidak mau..jangan ganggu aku Leeteuk..
“Berhenti..!!”
Leeteuk berhasil menghentikanku. Dia sekarang berada di depanku. Bola
basket orange berada di tangan kanannya. Seragam sekolahnya pun sudah
tak rapi lagi.
“Kenapa kau menghindariku??” Leeteuk bertanya padaku.
Aku
berusaha tak melihat wajahnya. “Aku tidak menghindarimu..aku hanya buru
–buru ingin pulang ke rumah saja.” aku berkata sambil cemberut.
“Kau tau walaupun kau seperti kau tetap cantik.” goda Leeteuk.
“Aku tak mempan terhadap rayuanmu Leeteuk. Langsung saja..kau ingin bicara apa?”
Leeteuk mulai memegangi dagunya. Ia berpikir sejenak. ”Taeyeon datanglah ke rumahku nanti..”
Taeyeon kaget atas pernyataan Leeteuk. “A-apa?”
“Datanglah
ke rumahku untuk menyelesaikan tugas dari Mrs Han tadi. Bisa di bilang
belajar bersama. Bukankah kita satu grup?” Leeteuk menjelaskan.
Ohh
Tuhan…secepat inikah kau memberiku hari – hari yang buruk. Belajar
dengan Leeteuk?? Apakah itu hanya alasan saja.. kenapa sesemangat itu..
Mungkinkah?? Baik Taeyeon kau harus tetap hati – hati…!!
“Kenapa harus di rumahmu??” tanyaku mencari alasan.
“Baiklah kalau begitu di rumahmu saja, bagaimana?” Leeteuk memberikan solusi yang lebih buruk.
Rumahku? Tidak, tidak mungkin..jangan Taeyeon..jangan biarkan dia memasuki tempat tinggalmu.
“Ja..jangan…!!” aku menjawabnya dengan singkat.
“Baiklah
kalau begitu di rumahku. Datanglah ke halte bus di dekat café pukul 5
sore. Bye..kau harus datang,oke?? Kita akan belajar bersama.” Ia
bergegas pergi sebelum aku sempat mengatakan apa-apa.
Apa pilihanku ini benar?
@Halte 17.00
Dan
akhirnya disinilah aku. Berdiri di halte bis sambil menggendong tas
ranselku. Sudah berkali – kali aku melihat ke arah jam di tanganku.
Tiba- tiba sebuah mobil hitam berhenti di depanku.
Aku
mengamati orang yang keluar dari mobil itu. Seorang laki – laki tua
yang memakai jas hitam lengkap dengan dasinya. Dia berjalan ke arahku.
“Maaf..apakah anda benar nona Kim Taeyeon?” laki- laki itu menanyaiku.
“I..iya..memangnya
ada apa?” aku gugup menjawab. Ini tampak menakutkan seperti di film –
film laki – laki itu seperti seorang agen rahasia.
“Silahkan
masuk ke dalam mobil nona.. Tuan muda Leeteuk sudah menunggu anda di
rumah.” Mendengar nama Leeteuk aku langsung kaget melihat laki- lkai
itu. Bagaimana bisa dia tau?
“Leeteuk? Park Jung Soo?” aku bertanya untuk memastikan.
“Benar..tenang saja. Tuan muda menyuruh saya utuk menjemput anda. Silahkan masuk nona.”
Laki
– laki itu yang ku kira adalah sopir Leeteuk membukakan pintu belakang
mobil untukku. Aku masuk dalam mobil itu dengan perasaan yang aneh.
AUTHOR P.O.V
Perjalanan
ke rumah Leeteuk di tempuh selama 10 menit. Rumah Leeteuk benar – benar
megah. Taeyeon ternganga saat melihat pagar depannya saja yang
menjulang tinggi. Saat dia ingin keluar sopir Leeteuk membukakan pintu
mobil untunya lagi.
“Ah..Kamsahamnida..” kata Taeyeon
“Silahkan masuk Nona.” Sopir itu menyuruh Taeyeon masuk ke dalam rumah.
Taeyeon masuk ke dalam rumah Leeteuk. Di depan pintu masuk terdapat 2 pelayan yang menyambutnya.
“Selamat sore nona..!! Mari saya antar ke dalam..” pelayan itu menggiring Taeyeon ke sebuah ruangan.
“Silahkan nona duduk disini..sebentar lagi Tuan muda akan turun.”
TAEYEON P.O.V
Ku
lihat sekeliling ruangan ini. Terdapat guci antik di pojok ruangan,
lampu kristal yang mewah, sebuah lukisan yang indah, dan masih banyak
lagi barang – barang mewah lainnya. Tapi , kenapa pemilik rumah ini tak
keluar juga.
“Kau
benar – benar mau datang?” suara Leeteuk tiba – tiba membuyarkan
lamunanku. Dia sedang berdiri di tangga. Sambil memandangku dengan
sedikit heran.“Ku kira kau tak mau datang ke sini.” Ia berjalan menuruti
tangga dan berjalan ke araku.
“Aku tak akan datang jika bukan karena kau satu grup denganku.” Aku memberikan jawaban cetus kepadanya.
“Benarkah
begitu? Setiap wanita yang ku ajak ke rumah pasti akan senang sekali.
Seperti ku ajak ke surga saja. Lalu di sekolah mereka seperti pembawa
acara tv yang akan menyebarkan masalah ini. Aku takut kalau kau seperti
mereka ju..”
“Stop Jung Soo..” aku memotong perkataan Leeteuk. Dia benar – benar banyak bicara.
”Oke
pertama..aku bukan seperti wanita – wanita yang kau bicarakan
tadi,kedua..aku bukanlah seorang reporter tv,ketiga..aku disini bukan
untuk berdebat dengan mu tentang hal-hal yang tidak berharga. Aku disini
karena kita satu grup. Mengerti!!.” Jawabku panjang lebar.
“Mengerti nona Kim!!” Leeteuk berkata sambil tersenyum. Ia bahkan menghiraukan nada ku yang sedang marah.
“Arrrgghhh…baiklah ayo kita mulai.” kata Taeyeon kesal.
Jika bukan karena pilihan Mrs.Han aku tak akan mau dengannya. Oh Tuhan…
@Rumah Leeteuk (setengah jam kemudian)
“Ah..Ne..mwo??
tentu saja..sampai berjumpa nanti malam sayang.” Leetuk menutup
telefonnya setelah hampir 5 menit ia berbicara dengan seseorang di
telefon. Lalu dia menoleh ke arah Taeyeon yang sedang memelototinya.
“Ada yang salah??” Leeteuk bertanya dengan heran. Taeyeon tak menjawab, ia hanya menatap Leeteuk sambil menyipitkan matanya.
“Kau cemburu ya…” Leeteuk menggoda Taeyeon.
“Leeteuk!!!! Bisa – bisanya kau bicara seperti itu.” Taeyeon menjerit ke arah Leeteuk.
Dan membuat Leeteuk menutup telinganya sendiri.
“Kerjakan
pekerjaanmu..jika kau masih saja menerima telfon atau apapun itu, aku
akan bilang kepada Mrs Han jika semua ini aku yang mengerjakan. Dan kau
akan mendapatkan banyak nasehat dari Mrs Han.” Kata Taeyeon marah –
marah.
“Taeyeon aku…” Leeteuk mengangkat tangannya. Seperti ingin bicara sesuatu. Tapi di potong perkataannya oleh Taeyeon.
“Diam…kerjakan saja pekerjaanmu!!” kata Taeyeon dengan nada masih marah.
“Tapi…” Leeteuk berkata lagi
“Tak ada tapi..tak bisakah kau setidaknya sekali mendengarkanku.” kata Taeyeon kesal.
“Tap..” kata Leeteuk.
“stop!” Taeyeon yang benar – benar emosi memotong perkataan Leeteuk.
“Tapi aku hanya ingin ke toilet,Taeyeon.” mohon Leeteuk
“Hah?” Taeyeon kaget mendengar ucapan Leeteuk.
“Cepatlah pergi sana.” kata Taeyeon.
Dengan seijin Taeyeon,Leeteuk pergi ke toilet dengan cepat.
“Aisshh..dasar… anak kecil .”
Disaat
Taeyeon sendirian di ruang belajar itu. Ia duduk termenung sambil
menopang dagunya dengan kedua tangannya. Dia tak bisa berkonsentrasi
dengan tugasnya. “Ah Taeyeon..malang sekali nasibmu.” Ia berbicara
sendiri.
5
menit berlalu dan Leeteuk masih belum kembali. Taeyeon mulai berpikir
Leeteuk melarikan diri darinya untuk bertemu dengan pacar rahasianya.
Dan meninggalkannya agar hanya dia yang mengerjakan tugas ini.
Karena
bosan, ia berjalan – jalan di sekitar ruangan itu. Mengamati tiap benda
yang mewah terletak dengan rapi. Lalu pandanganya tertuju pada sebuah
foto yang berada di meja kayu panjang. Terlihat di foto itu seorang
anak kecil laki – laki yang memakai topi sedang tersenyum memegangi
sebuah permen kapas yang berwarna pink. Entah kenapa Taeyeon tertawa
melihat foto itu.
“Bukankah aku imut saat aku kecil?” tiba – tiba Leeteuk datang dari belakang Taeyeon.
Taeyeon yang kaget langsung menoleh ke arah belakang.
“Benar ,sangat imut..tapi tidak untuk sekarang.” Taeyeon berkata sambil tetap melihat foto itu.
Leeteuk
hanya melihat ke arah Taeyeon dengan menyipitkan matanya. Lalu Taeyeon
memandang ke arah Leeteuk dan berkata “just say..”
“Siapa anak perempuan ini?” Taeyeon menunjuk foto yang berada di samping foto tadi.
“Kakakku..” kata Leeteuk
“Kau punya saudara? Ku kira kau anak tunggal?” tanya Taeyeon.
“Mungkin
juga bisa di bilang begitu..sejak umur 10 tahun dia sekolah di New
York. Dan kami tak saling dekat. Bahkan dia jarang sekali pulang ke
Korea”
Taeyeon memasang tampang serius atas cerita Leeteuk. Kali ini dia tak memotong perkataannya atau mengejek Leeteuk.
Setelah
Leeteuk diam sebentar Taeyeon lalu bertanya. “Lalu orang tuamu?
Bagaimana bisa dia mengijinkan kakakmu untuk tidak pulang untuk waktu
yang cukup lama?”
“Hah
kau bercanada? Mereka sama saja dengan nunna. Mereka tak menganggapku.
Yang mereka pentingkan adalah pekerjaan,dimata mereka hanya lah bisnis
yang ada. Mereka tak pernah menelfonku untuk menanyaiku kabar. Kau tau
rasanya hidup sendiri dirumah sebesar ini? Walaupun aku di temani oleh
para pelayanku..tapi mereka bukanlah orang yang dekat denganku.” Leeteuk
mengeluarkan semua isi hatinya.
Taeyeon
hanya terdiam mendengar semua perkaatan Leeteuk. Ia tak tau bahwa
Leeteuk selama ini hidupnya tak sebahagia yang ia lihat. Leeteuk yang di
puja-puja para siswi di sekolah. Mungkinkah itu sebabnya ia bergonta –
ganti pacar? Karena dia kekurangan kasih sayang?
Tiba – tiba Taeyeon merasakan sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Taeyeon melebarkan kedua matanya.
“Aku sangat kesepian..” Leeteuk berbisik pelan di telinga Taeyeon. Ia meletakkan dagunya di bahu Taeyeon.
“Mungkin kau bisa bermalam disini untuk hari ini saja…” Ia memandang ke arah Taeyeon sambil tetap pada posisinya tadi.
Karena kesal dengan perbuatan Leeteuk yang berani memegangnya T aeyeon menginjak kaki kiri Leeteuk dengan keras.
“Pabo!!!!!jangan coba – coba permainkan aku Leeteuk!!!!” Taeyeon menjerit dengan keras.
“Aouhh…” Leeteuk hanya bisa menggeram kesakitan sambil memegangi kaki kirinya.
“Cepat kerjakan pekerjaanmu………!!!!!!!!” Taeyeon berteriak ke arah Leeteuk.
TAEYEON P.O.V
Pukul
8 malam akhirnya aku pulang. Tapi belum benar – benar lepas dengan
orang ini. Siapa lagi kalau bukan Leeteuk. Entah kenapa dia ingin
mengantarku pulang. Padahal aku lebih nyaman untuk pulang sendiri atau
karena itu sudah cukup malam bagiku, aku bisa diantarkan oleh sopirnya.
“Kau
adalah satu – satunya wanita yang tidak mau akan permintaanku tadi?”
tiba- tiba Leeteuk berkata karena sebelumnya kami hanya diam.
“Karena aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan.” Taeyeon cetus berkata.
“Itu
lebih baik..akan lebih susah jika aku satu kelompok dengan orang yang
menyukaiku. Kecuali jika kau benar – benar penggemar rahasiaku.” kata
Leeteuk.
“Pabo..” jawab Taeyeon singkat.
“Yah..bisakah kau berhenti mengataiku pabo?” Leeteuk memasang wajah kesal.
“Kau
memang pabo..aku di rumahmu selama beberapa jam yang awalnya untuk
belajar tapi apa yang kita dapat? Kau bahkan tak mau bekerja.” tandas
Taeyeon.
“Hei..Taeyeon..relaks sedikit kau terlalu memikirkan belajar.” jawab Leeteuk
“Di perempatan depan kita belok kiri..” Taeyeon mengabaikan perkataan Leeteuk.
AUTHOR P.O.V
Setelah beberapa saat berkendara akhirnya mereka sampai di depan rumah Taeyeon.
“Stop!!
Kita sampai..terimaksih sudah mengantarku pulang.” Setelah berkata
dengan singkat Taeyeon keluar dari mobil Leeteuk tanpa menunggu jawaban
dari Leeteuk.
Taeyeon berjalan ke dekat gerbang masuk rumahnya tanpa sekalipun menoleh ke arah mobil Leeteuk lagi.
LEETEUK P.O.V
Dasar
perempuan ini.. hah, bisa-bisa nya dia tak tertarik dengan pesonaku.
Bahkan dia menolak permintaan menginapku. Ini tak bisa dibiarkan..pelan –
pelan akan ku buat dia suka padaku..kekeke..
AUTHOR P.O.V
Leeteuk tertawa sendiri di dalam mobilnya. Sebelum Taeyeon masuk ke dalam rumahnya dia cepat – cepat ke luar dari mobilnya.
“Taeyeon…!!” ia memanggil Taeyeon tapi tetap Taeyeon hanya menghiraukannya.
“Aisshh anak ini benar – benar… “pikir Leeteuk
“Taeyeon
tunggu..ada sesuatu yang tertinggal.” Cara ini ternyata berhasil
membuat Taeyeon berhenti dan berbalik untuk melihat Leeteuk.
Ia
memandang mata Taeyeon degan tajam. Membut Taeyeon untuk tidak
mengalihkan pandangannya. Ini adalah salah satu trik Leeteuk untuk
menarik para fans nya.
“Mwo?” Taeyeon berkata tapi masih tetap melihat mata Leeteuk.
Leetuk
semakin mendekat ke arah Taeyeon tatapan matanya tak dialihkan
sedikitpun. Dengan hati – hati ia meraih HP milik Taeyeon yang dari tadi
di pegang di tangan. Ia lalu mengetik sebuah nomer di HP itu.
Taeyeon
yang baru sadar bahwa HP yang berada di tangan Taeyeon adalah miliknya,
akhirnya ia dengan susah payah mencoba meraih HP nya kembali. “Apa yang
kau lakukan Leeteuk? Kembalikan..”
Dia mencoba mengambil HPnya yang sedang di gunakan Leeteuk untuk menelfon.
“Gomawo Taeyeon..” Leeteuk tersenyum ke arah Taeyeon sambil mengembalikan HPnya.
“Apa maksudmu?” Taeyeon berkata dengan heran.
“Aku
akan menelfonmu jika aku rindu akan omelanmu..” Leeteuk tertawa, ia
berkata sambil mengeluarkan HPnya dan berjalan ke arah mobilnya.
“Apa? Kau.. jangan – jangan kau meminjam HPku untuk mengetahui nomerku??” Taeyeon berkata sambil melihat ke arah Leeteuk.
“Selamat
malam Taeyeon dan tidur yang nyenyak.” Kali ini Leeteuk yang tak
menanggapi pertanyaan Taeyeon. Leeteuk melambaikan tangan kanannya ke
arah Taeyeon lalu masuk kedalam mobil. Dan pergi begitu saja.
Sedangkan Taeyeon masih berdiri terpaku di depan gerbang. Dengan muka yang jengkel.
-TO BE CONTINUE-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar