Jumat, 01 Juni 2012

HHBL part 2


(Freelance) Hari-Hari Bersama Leeteuk Part 2

Title : Hari – hari Bersama Leeteuk “Part 2″
Sub-Title : U Still  My Enemy
Author : kimmyelf
Main cast : Leeteuk  & Kim Taeyeon 
Rating : T
Genre : Romance, School life, Friendship.
  
Cerita sebelumnya ~
“Tapi Mrs Han..aku dan Leeteuk.. kami… kami tak bisa akur jika bersama..bagaimana kami bisa belajar dengan tenang.” tandasku lagi. Aku benar – benar tak ingin satu kelompok dengan dia.
“Oleh karena itu..kalian juga harus bisa belajar bersahabat.. Bagaimana pendapatmu Leeteuk??” Mrs Han bertanya ke pada Leeteuk.
“Ah aku sangat senang sekali bisa bekerja sama dengan Taeyeon.. ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa.. dan aku memang berharap bisa satu kelompok dengannya”
Aku menoleh ke arahnya. Benar-benar tak percaya dia akan berkata seperti itu.Di nada bicaranya tak sedikitpun tanda penolakan darinya. Dan sekarang dia tersenyum licik ke arahku. Dasar..pasti ada sesuatu di balik ini. Tidaaakkkk……!!!!!
(PART 2)
TAEYEON P.O.V
Aku berjalan di koridor kelas melewati beberapa loker siswa dan berjalan ke arah lapangan. Hari ini matahari benar – benar sedang semangatnya bersinar. Hahh…musim panas yang benar – benar panas. Kuletakkan bukuku yang ku bawa di atas kepalaku agar mukaku tidak tersengat matahari. Lapangan utama yang berada di depan sekolah ini benar – benar ramai dengan para murid yang berlalu lalang.
“Taeyeon …!!”
Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilku dari belakang. Suara itu adalah suara laki-laki. Aku menoleh sedikit ke arah belakang dan ternyata suara itu adalah suara Leeteuk.
Aku berpura – pura tak mendengar panggilannya. Ku percepat langkah kaki ku. Berharap sangat dia tak mendekatiku.
“Taeyeon..tunggu..!!” Suara Leeteuk terdengar mendekat.
Aku tidak mau..aku tidak mau..jangan ganggu aku Leeteuk..
“Berhenti..!!” Leeteuk berhasil menghentikanku. Dia sekarang berada di depanku. Bola basket orange berada di tangan kanannya. Seragam sekolahnya pun sudah tak rapi lagi.
“Kenapa kau menghindariku??” Leeteuk bertanya padaku.
Aku berusaha tak melihat wajahnya. “Aku tidak menghindarimu..aku hanya buru –buru ingin pulang ke rumah saja.” aku berkata sambil cemberut.
“Kau tau walaupun kau seperti kau tetap cantik.” goda Leeteuk.
“Aku tak mempan terhadap rayuanmu Leeteuk. Langsung saja..kau ingin bicara apa?”
Leeteuk mulai memegangi dagunya. Ia berpikir sejenak. ”Taeyeon datanglah ke rumahku nanti..”
Taeyeon kaget atas pernyataan Leeteuk. “A-apa?”
“Datanglah ke rumahku untuk menyelesaikan tugas dari Mrs Han tadi. Bisa di bilang belajar bersama. Bukankah kita satu grup?” Leeteuk menjelaskan.
Ohh Tuhan…secepat inikah kau memberiku hari – hari yang buruk. Belajar dengan Leeteuk?? Apakah itu hanya alasan saja.. kenapa sesemangat itu.. Mungkinkah?? Baik Taeyeon kau harus tetap hati – hati…!!
“Kenapa harus di rumahmu??” tanyaku mencari alasan.
“Baiklah kalau begitu di rumahmu saja, bagaimana?”  Leeteuk memberikan solusi yang lebih buruk.
Rumahku? Tidak, tidak mungkin..jangan Taeyeon..jangan biarkan dia memasuki tempat tinggalmu.
“Ja..jangan…!!” aku menjawabnya dengan singkat.
“Baiklah kalau begitu di rumahku. Datanglah ke halte bus di dekat cafĂ© pukul 5 sore. Bye..kau harus datang,oke?? Kita akan belajar bersama.” Ia bergegas pergi sebelum aku sempat mengatakan apa-apa.
Apa pilihanku ini benar?

@Halte 17.00

Dan akhirnya disinilah aku. Berdiri di halte bis sambil menggendong tas ranselku. Sudah berkali – kali aku melihat ke arah jam di tanganku. Tiba- tiba sebuah mobil hitam berhenti di depanku.
Aku mengamati orang yang keluar dari mobil itu. Seorang laki – laki tua yang memakai jas hitam lengkap dengan dasinya. Dia berjalan ke arahku.
“Maaf..apakah anda benar nona Kim Taeyeon?” laki- laki itu menanyaiku.
“I..iya..memangnya ada apa?” aku gugup menjawab. Ini tampak menakutkan seperti di film – film laki – laki itu seperti seorang agen rahasia.
“Silahkan masuk ke dalam mobil nona.. Tuan muda Leeteuk sudah menunggu anda di rumah.”  Mendengar nama Leeteuk aku langsung kaget melihat laki- lkai itu. Bagaimana bisa dia tau?
“Leeteuk? Park Jung Soo?” aku bertanya untuk memastikan.
“Benar..tenang saja. Tuan muda menyuruh saya utuk menjemput anda. Silahkan masuk nona.”
Laki – laki itu yang ku kira adalah sopir Leeteuk membukakan pintu belakang mobil untukku. Aku masuk dalam mobil itu dengan perasaan yang aneh.
AUTHOR P.O.V

Perjalanan ke rumah Leeteuk di tempuh selama 10 menit. Rumah Leeteuk benar – benar megah. Taeyeon ternganga saat melihat pagar depannya saja yang menjulang tinggi. Saat dia ingin keluar sopir Leeteuk membukakan pintu mobil untunya lagi.
“Ah..Kamsahamnida..” kata Taeyeon
“Silahkan masuk Nona.” Sopir itu menyuruh Taeyeon masuk ke dalam rumah.
Taeyeon masuk ke dalam rumah Leeteuk. Di depan pintu masuk terdapat 2 pelayan yang menyambutnya.
“Selamat sore nona..!! Mari saya antar ke dalam..” pelayan itu menggiring Taeyeon ke sebuah ruangan.
“Silahkan nona duduk disini..sebentar lagi Tuan muda akan turun.”
TAEYEON P.O.V
Ku lihat sekeliling ruangan ini. Terdapat guci antik di pojok ruangan, lampu kristal yang mewah, sebuah lukisan yang indah, dan masih banyak lagi barang – barang mewah lainnya. Tapi , kenapa pemilik rumah ini tak keluar juga.
“Kau benar – benar mau datang?” suara Leeteuk tiba – tiba membuyarkan lamunanku.  Dia sedang berdiri di tangga. Sambil memandangku dengan sedikit heran.“Ku kira kau tak mau datang ke sini.” Ia berjalan menuruti  tangga dan berjalan ke araku.
“Aku tak akan datang jika bukan karena kau satu grup denganku.” Aku memberikan jawaban cetus kepadanya.
“Benarkah begitu? Setiap wanita yang ku ajak ke rumah pasti akan senang sekali. Seperti ku ajak ke surga saja. Lalu di sekolah mereka seperti pembawa acara tv yang akan menyebarkan masalah ini. Aku takut kalau kau seperti mereka ju..”
“Stop Jung Soo..” aku memotong perkataan Leeteuk. Dia benar – benar banyak bicara.
”Oke pertama..aku bukan seperti wanita – wanita yang kau bicarakan tadi,kedua..aku bukanlah seorang reporter tv,ketiga..aku disini bukan untuk berdebat dengan mu tentang hal-hal yang tidak berharga. Aku disini karena kita satu grup. Mengerti!!.” Jawabku panjang lebar.
“Mengerti nona Kim!!” Leeteuk berkata sambil tersenyum. Ia bahkan menghiraukan nada ku yang sedang marah.
“Arrrgghhh…baiklah ayo kita mulai.”  kata Taeyeon kesal.
Jika bukan karena pilihan Mrs.Han aku tak akan mau dengannya. Oh Tuhan…
@Rumah Leeteuk (setengah jam kemudian)
“Ah..Ne..mwo?? tentu saja..sampai berjumpa nanti malam sayang.” Leetuk menutup telefonnya setelah hampir  5 menit ia berbicara dengan seseorang di telefon. Lalu dia menoleh ke arah Taeyeon yang sedang memelototinya.
“Ada yang salah??” Leeteuk bertanya dengan heran. Taeyeon tak menjawab, ia hanya menatap Leeteuk sambil menyipitkan matanya.
“Kau cemburu ya…” Leeteuk menggoda Taeyeon.
“Leeteuk!!!! Bisa – bisanya kau bicara seperti itu.” Taeyeon menjerit ke arah Leeteuk.
Dan membuat Leeteuk menutup telinganya sendiri.
“Kerjakan pekerjaanmu..jika kau masih saja menerima  telfon atau apapun itu, aku akan bilang kepada Mrs Han jika semua ini aku yang mengerjakan. Dan kau akan mendapatkan banyak nasehat dari Mrs Han.” Kata Taeyeon marah – marah.
“Taeyeon aku…” Leeteuk mengangkat tangannya. Seperti ingin bicara sesuatu. Tapi di potong perkataannya oleh Taeyeon.
“Diam…kerjakan  saja pekerjaanmu!!” kata Taeyeon dengan nada masih marah.
“Tapi…” Leeteuk berkata lagi
“Tak ada tapi..tak bisakah kau setidaknya sekali mendengarkanku.” kata Taeyeon kesal.
“Tap..” kata Leeteuk.
“stop!” Taeyeon yang benar – benar emosi memotong perkataan Leeteuk.
“Tapi aku hanya ingin ke toilet,Taeyeon.” mohon Leeteuk
“Hah?” Taeyeon kaget mendengar ucapan Leeteuk.
“Cepatlah pergi sana.” kata Taeyeon.
Dengan seijin Taeyeon,Leeteuk pergi ke toilet dengan cepat.
“Aisshh..dasar… anak kecil .”
Disaat Taeyeon sendirian di ruang belajar itu. Ia duduk termenung sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya. Dia tak bisa berkonsentrasi dengan tugasnya. “Ah Taeyeon..malang sekali nasibmu.” Ia berbicara sendiri.
5 menit berlalu dan Leeteuk masih belum kembali. Taeyeon mulai berpikir Leeteuk melarikan diri darinya untuk bertemu dengan pacar rahasianya. Dan meninggalkannya agar hanya dia yang mengerjakan tugas ini.
Karena bosan, ia berjalan – jalan di sekitar ruangan itu. Mengamati tiap benda yang mewah terletak dengan rapi. Lalu pandanganya tertuju pada sebuah foto yang  berada di meja kayu panjang. Terlihat di foto itu  seorang anak kecil laki – laki yang memakai topi sedang tersenyum memegangi sebuah permen kapas yang berwarna pink.  Entah kenapa Taeyeon tertawa melihat foto itu.
“Bukankah aku imut saat aku kecil?” tiba – tiba Leeteuk datang dari belakang Taeyeon.
Taeyeon yang kaget langsung menoleh ke arah belakang.
“Benar ,sangat imut..tapi tidak untuk sekarang.” Taeyeon berkata sambil tetap melihat foto itu.
Leeteuk hanya melihat ke arah Taeyeon dengan menyipitkan matanya. Lalu Taeyeon memandang ke arah Leeteuk dan berkata “just say..”
“Siapa anak perempuan ini?” Taeyeon menunjuk foto yang berada di samping foto tadi.
“Kakakku..” kata Leeteuk
“Kau punya saudara? Ku kira kau anak tunggal?” tanya Taeyeon.
“Mungkin juga bisa di bilang begitu..sejak umur 10 tahun dia sekolah di New York. Dan kami tak saling dekat. Bahkan dia jarang sekali pulang ke Korea”
Taeyeon memasang tampang serius atas cerita Leeteuk. Kali ini dia tak memotong perkataannya atau mengejek Leeteuk.
Setelah Leeteuk diam sebentar Taeyeon lalu bertanya. “Lalu orang tuamu? Bagaimana bisa dia mengijinkan kakakmu untuk tidak pulang untuk waktu yang cukup lama?”
“Hah kau bercanada? Mereka sama saja dengan nunna. Mereka tak menganggapku. Yang mereka pentingkan adalah pekerjaan,dimata mereka hanya lah bisnis yang ada. Mereka tak pernah menelfonku untuk menanyaiku kabar. Kau tau rasanya hidup sendiri dirumah sebesar ini? Walaupun aku di temani oleh para pelayanku..tapi mereka bukanlah orang yang dekat denganku.” Leeteuk mengeluarkan semua isi hatinya.
Taeyeon hanya terdiam mendengar semua perkaatan Leeteuk. Ia tak tau bahwa Leeteuk selama ini hidupnya tak sebahagia yang ia lihat. Leeteuk yang di puja-puja para siswi di sekolah. Mungkinkah itu sebabnya ia bergonta – ganti pacar? Karena dia kekurangan kasih sayang?
Tiba – tiba Taeyeon merasakan sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Taeyeon melebarkan kedua matanya.
“Aku sangat kesepian..” Leeteuk berbisik pelan di telinga Taeyeon. Ia meletakkan dagunya di bahu Taeyeon.
“Mungkin kau bisa bermalam disini untuk hari ini saja…” Ia memandang ke arah Taeyeon sambil tetap pada posisinya tadi.
Karena kesal dengan perbuatan Leeteuk yang berani memegangnya T aeyeon menginjak kaki kiri Leeteuk dengan keras.
“Pabo!!!!!jangan coba – coba permainkan aku Leeteuk!!!!” Taeyeon menjerit dengan keras.
“Aouhh…” Leeteuk hanya bisa menggeram kesakitan sambil memegangi kaki kirinya.
“Cepat kerjakan pekerjaanmu………!!!!!!!!” Taeyeon berteriak ke arah Leeteuk.
TAEYEON P.O.V
Pukul  8 malam akhirnya aku pulang. Tapi belum benar – benar lepas dengan orang ini. Siapa lagi kalau bukan Leeteuk. Entah kenapa dia ingin mengantarku pulang. Padahal aku lebih nyaman untuk pulang sendiri atau karena itu sudah cukup malam bagiku,  aku bisa diantarkan oleh sopirnya.
“Kau adalah satu – satunya wanita yang tidak mau akan permintaanku tadi?” tiba- tiba Leeteuk berkata karena sebelumnya kami hanya diam.
“Karena aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan.” Taeyeon cetus berkata.
“Itu lebih baik..akan lebih susah jika aku satu kelompok dengan orang yang menyukaiku. Kecuali jika kau benar – benar penggemar rahasiaku.” kata Leeteuk.
“Pabo..” jawab Taeyeon singkat.
“Yah..bisakah kau berhenti mengataiku pabo?” Leeteuk memasang wajah kesal.
“Kau memang pabo..aku di rumahmu selama beberapa jam yang awalnya untuk belajar tapi apa yang kita dapat? Kau bahkan tak mau bekerja.” tandas Taeyeon.
“Hei..Taeyeon..relaks sedikit kau terlalu memikirkan belajar.” jawab Leeteuk
“Di perempatan depan kita belok kiri..” Taeyeon mengabaikan perkataan Leeteuk.
AUTHOR P.O.V
Setelah beberapa saat berkendara akhirnya mereka sampai di depan rumah Taeyeon.
“Stop!! Kita sampai..terimaksih sudah mengantarku pulang.” Setelah berkata dengan singkat Taeyeon keluar dari mobil Leeteuk tanpa menunggu jawaban dari Leeteuk.
Taeyeon berjalan ke dekat gerbang masuk rumahnya tanpa sekalipun menoleh ke arah mobil Leeteuk lagi.
LEETEUK P.O.V
Dasar perempuan ini.. hah, bisa-bisa nya dia tak tertarik dengan pesonaku. Bahkan dia menolak permintaan menginapku. Ini tak bisa dibiarkan..pelan – pelan akan ku buat dia suka padaku..kekeke..
AUTHOR P.O.V
Leeteuk tertawa sendiri di dalam mobilnya. Sebelum Taeyeon masuk ke dalam rumahnya dia cepat – cepat ke luar dari mobilnya.
“Taeyeon…!!” ia memanggil Taeyeon tapi tetap Taeyeon hanya menghiraukannya.
“Aisshh anak ini benar – benar… “pikir Leeteuk
“Taeyeon tunggu..ada sesuatu yang tertinggal.” Cara ini ternyata berhasil membuat Taeyeon berhenti dan berbalik untuk melihat Leeteuk.
Ia memandang mata Taeyeon degan tajam. Membut Taeyeon untuk tidak mengalihkan pandangannya. Ini adalah salah satu trik Leeteuk untuk menarik para fans nya.
“Mwo?” Taeyeon berkata tapi masih tetap melihat mata Leeteuk.
Leetuk semakin mendekat ke arah Taeyeon tatapan matanya tak dialihkan sedikitpun. Dengan hati – hati ia meraih HP milik Taeyeon yang dari tadi di pegang di tangan. Ia  lalu mengetik sebuah nomer di HP itu.
Taeyeon yang baru sadar bahwa HP yang berada di tangan Taeyeon adalah miliknya, akhirnya ia dengan susah payah mencoba meraih HP nya kembali. “Apa yang kau lakukan Leeteuk? Kembalikan..”
Dia mencoba mengambil HPnya yang sedang di gunakan Leeteuk untuk menelfon.
“Gomawo Taeyeon..” Leeteuk tersenyum ke arah Taeyeon  sambil mengembalikan HPnya.
“Apa maksudmu?” Taeyeon berkata dengan heran.
“Aku akan menelfonmu jika aku rindu akan omelanmu..” Leeteuk tertawa, ia berkata sambil mengeluarkan HPnya dan berjalan ke arah mobilnya.
“Apa? Kau.. jangan – jangan kau meminjam HPku untuk mengetahui nomerku??”  Taeyeon berkata sambil melihat ke arah Leeteuk.
“Selamat malam Taeyeon dan tidur yang nyenyak.” Kali ini Leeteuk yang tak menanggapi pertanyaan Taeyeon. Leeteuk melambaikan tangan kanannya ke arah Taeyeon lalu masuk kedalam mobil. Dan pergi begitu saja.
Sedangkan Taeyeon masih berdiri terpaku di depan gerbang. Dengan muka yang jengkel.

-TO BE CONTINUE-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar